Rabu, 19 Oktober 2011

PENGERTIAN ETIKA BISNIS

Pengertian Etika Bisnis


Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
  • Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
  • Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
  • Melindungi prinsip kebebasan berniaga
  • Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
  • Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
  • Memperkuat sistem pengawasan
  • Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

SUMBER

Senin, 26 September 2011

Kecurangan, Korupsi dan Transaksi Tidak Wajar

Contoh kasus
Tindakan: General Manager menjamu pejabat pemerintah yang bertanggung jawab untuk menerbitkan ijin khusus
agar truk dapat melewati daerah terlarang. Dalam pertemuan tersebut, General Manager memberikan televisi dan
DVD player kepada pejabat sebagai “tanda penghormatan untuk pejabat yang mulia.”
Keputusan: Hal tersebut merupakan tindakan penyuapan. Tindakan tersebut melanggar Pedoman Tata Cara Etika
Bisnis dan hukum.

contoh kasus lainnya.
Tindakan: Koordinator pembelian menerima jam berlian dari pemasok yang melakukan banyak transaksi usaha
dengan Perusahaan. Koordinator pembelian dan pemasok adalah teman. Koordinator pembelian dengan sopan
mengembalikan jam, dan menerangkan bahwa Perusahaan tidak memperbolehkan untuk menerima hadiah
mewah dan melaporkan peristiwa tersebut kepada atasannya.
Keputusan: Karyawan tersebut membuat keputusan yang tepat. Dia mengetahui bahwa jam berlian tersebut
dapat mempengaruhi keputusan membelinya atau dapat mempengaruhi keputusan staf lain.

CONTOH KASUS ETIKA BISNIS INDOMIE DI TAIWAN

CONTOH KASUS ETIKA BISNIS INDOMIE DI TAIWAN


Dalam persaingan antar perusahaan terutama perusahaan besar dalam memperoleh keuntungan sering kali terjadi pelanggaran etika berbisnis, bahkan melanggar peraturan yang berlaku. Apalagi persaingan yang akan dibahas adalah persaingan produk impor dari Indonesia yang ada di Taiwan. Karena harga yang lebih murah serta kualitas yang tidak kalah dari produk-produk lainnya.

Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebut mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran. Zat yang terkandung dalam Indomie adalah methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat). Kedua zat tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik, dan pada Jumat (08/10/2010) pihak Taiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis produk Indomie dari peredaran. Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu tidak memasarkan produk dari Indomie.

Kasus Indomie kini mendapat perhatian Anggota DPR dan Komisi IX akan segera memanggil Kepala BPOM Kustantinah. “Kita akan mengundang BPOM untuk menjelaskan masalah terkait produk Indomie itu, secepatnya kalau bisa hari Kamis ini,” kata Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/10/2010). Komisi IX DPR akan meminta keterangan tentang kasus Indomie ini bisa terjadai, apalagi pihak negara luar yang mengetahui terlebih dahulu akan adanya zat berbahaya yang terkandung di dalam produk Indomie.
A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua zat yang terkandung di dalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat) adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya ini umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produk kosmetik sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 0,15%.
Ketua BPOM Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat berbahaya bagi manusia dalam kasus Indomie ini. Kustantinah menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga berada di dalam kecap dalam kemasam mie instan tersebut. tetapi kadar kimia yang ada dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi, lanjut Kustantinah.
Tetapi bila kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di konsumsi yaitu 250 mg per kilogram untuk mie instan dan 1.000 mg nipagin per kilogram dalam makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkan muntah-muntah dan sangat berisiko terkena penyakit kanker.
Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex Alimentarius Commision, produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan Internasional tentang regulasi mutu, gizi dan kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec. Produk Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia. Dan karena standar di antara kedua negara berbeda maka timbulah kasus Indomie ini.

Minggu, 10 April 2011

Reproduksi Naskah

SINOPSIS NOVEL
Cinta cewek pengintai
Novel ini berkisah tentang cinta seorang remaja saya pengagum kisah cinta yang pernah terjadi didunia dari mulai kisah romeo dan juliet sampai kisah plesetannya romi dan juli. Saya sering banget bertanya kepada orang tua saya tentang kisah cinta mereka sampai bisa hidup bersama nah ini kisah tentang cewek yang bernama RARA yang sangat menggagumi seorang cowok yang bernama SAM ..SAM adalah tetangga depan rumahnya . tapi dia tidak berani untuk mengakui terus terang .. rara lebih suka mengintainya dari mulai memakai teropong , camera dan handycam dan rara juga mengikuti kemana sam beraktivitas . Rara bela-belain ikut boxing agar bisa terus mengntai cowok keren yang tampangnya john deep karena hanya berani mengintai cinta rara bertepuk sebelah tangan . sam ternyata sudah jadian ma cewek cantik bernama irna . saat sedang patah hati rara ternyata bertemu dengan cowok yang tidak kalah keren bernama arya . meski demikian hati rara tetap untuk sam. nah ingin tau cerita selanjutnya dAn bagaimana nasib cinta rara si cewek pengintai
CEWEK SANG PENGINTAI
Pagi yang indah , terlihat seorang gadis cantik berumur 15 tahun bernama Rara Putri Darmawan . ayahnya keturunan jawa-sunda sementara bundanya sunda-manado meski sedikit tomboy , sisi femininnya tetap terlihat . rambutnya yang berurai panjang lurus dan sering dikuncir kuda , kulitny putih piping lesung dan matany indah dengan bulu mata yang lentik …. pokok nya manis banget dah ..
Dengan t-shirt merah dan celana pendek hitam . dia terlihat membawa tass yang berisi peneropong dan kamera digital dengan 5 kali zoom dan 5,1 megapixel . tak ketinggalan walkman dan topi jaring .. sesekali dia terlihat kepalanya bergoyang mengikuti irama musik pada walkman tersebut .Di sebuah taman perumahan yang elite , rara menghentikan sepedanya dan menyadarkan pada sebuah pohon rindang . taman itu asri dikelilingi pepohonan dan danau. Burung merpati juga banyak beterbangan disekitarnya . tampak dari kejauhan seorang cowok berumur 17 tahun sedang berolahraga menggunakan skipping rope . dia memakai jaket biru dan training putih . dari balik pohon rara terlihat mengeluarkan kamera foto dan mengarahkan lensany ke cowok itu.dan sejak dua tahun rara sudah mengintainya dari peralatan yang sederhana sampai yang canggih . rara berkata, makin keren aja tuh si samudra hidup gue . apalagi dengan jaket biru dan training putih seperti sekarang. Sambil rara tersenyum .
Cowok itu bernama samudra . tepatnya samudra one sasongko . one menunjukkan bahwa dia adalah anak tunggal . siswa sma ini memang tampan tubuhnya tinggi dengan kulitnya yang putih , belum lagi gaya rambutnya yang indies dan muka blasteran eropa jawa sehingga mirip banget sma john deep. Dan pembawaan juga tenang . disetiap kesempatan rara selalu mencoba mengintai samudra memotret dan kadang meneropongnya dan tiba datang-datang seorang cewek yang menggangu rara yang sedang asik mengintai yaitu temen si rara bernama mila . dan mereka bercerita ..
Dari kejauhan tampak samudra didua orang cewek yang satu berkaca mata yang satu lagi sepupunya lalu rara melihat dengan senewen dan merengut . sam dan kedua cewek tersebut berbincang-bincang sambil bercanda … rara kelihatan merengut dia sebel banget karena ada pemain baru dalam pengintainya . sebelnya makin tambah karena mila temennya belun juga datang membeli minuman yang dipesannya . rara melihat sekelilingi jejak untuk mencari jejak mila . pandangan berhenti pada tukang es cendol dipinggir danau . mila terlihat sedang asik ngobrol bersama seorang cowok . rara kenal dengan cowok tersebut yaitu dia bernama tino dia temennya sam . tino bernampilan rapi dengan rambut pendek dan kemeja garis biru.lalu mila dengan tino berbincang-bincang . rara melambaikan tangan untuk memanggil mila ..lalu mila menghampiri rara yang kelihatan merengut , rara mengambil es cendol dari tangan mila dan langsung meminumnya . bagus yah katany mau ngebantu tapi malah enak-enakan kenalan sama tino ucap rara kesal . lalu rara kesel karena melihat sam dideketin cewek. Akhirnya rara merapikan alat pengintainya dan langsung menyambar sepedanya mila mengikuti dari belakang .
Dan sudah hampir sepekan rara belum berhasil tahu identitas cewek berkacamata itu . dia bingung banget. Pesawat telepon yang dia pegang diletakan kembali . tak lama kemudian diangkat lagi . sebenernya dia pengen minta tolong mila untuk menanyakannya ke tino . tapi rara merasa malas. Dia memang cewek mandiri yang ingin semuanya dilakukan dengan sendirian.
Rara patah hati tiba-tiba datang sesosok cowok tidak jauh beda tampangnya dengan sam. Cowok itu bernama arya .mereka bertemu disebuah toko kaset dan arya menepuk pundak rara dan mereka berbincang lalu mila datang lalu rara memperkenalkan mila kepada arya dan mila mengulurkan tangannya sambil melirik si arya . rara ucap pelan udah jangan bawel , tus arya minta nomor ponsel rara dan mereka pun tukar nomor ponsel . tak lama kemudian teman arya yang botak pun menghampiri mereka . ar gw bayar kekasir dulu yah kata si rudi, rudi adalah teman arya . rara dan mila bergantian mengulurkan tangan mereka masing-masing .. mila berkata ra beruntung banget ya hari ini dapat kenalan dua cowok ganteng sekaligus . rara menyikut tangan mila . ra gw duluan yah ntar malam teleponan yah ucap arya … akhirnya mereka bertukar nomor ponsel dan berteman .
Walaupun sang cewek pengintai tak dapat samudra ia mendapatkan cowok setampan arya dan mereka berteman

Senin, 04 April 2011

Bahwa suatu karya tulis merupakan hasil dari proses bernalar penulisnya, jadi tidak salah jika kita menilai seseorang dari karya tulisnya.


tidak selalu sebuah karya tulis adalah sebuah penalaran murni dari hasil pemikiran sang penulis. tetapi melainkan sebuah inspirasi yang telah dialami sang penulis atau pengalaman seseorang atas suatu pristiwa kejadian yang telah terjadi.
contoh
Judul : Tanah Tabu
Penulis : Anindita S. Thayf
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Mei 2009
Tebal : 240 hlm

Tanah Tabu adalah novel karya penulis muda Anindita S Thyaf dimana novelnya ini merupakan satu-satunya pemenang lomba Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2008.

Awalnya mungkin ia tak menduga kalau novel yang tercipta tanpa disengaja ini dapat memenangkan lomba menulis Novel DKJ 2008. Menurut pengakuannya ide untuk menulis Tanah Tabu datang ketika ia hendak melakukan riset untuk menulis buku non fiksi anak tentang keindahan alam Papua. Alih-alih menemukan berbagai keindahan tanah Papua, ia malah banyak menemukan berbagai ketimpangan-ketimpangan sosial yang terjadi di sana. Jiwanya terpanggil untuk menyuarakan ketidakadilan yang ia temui dalam risetnya. Atas dasar itulah maka Anindita berganti haluan dari menulis buku non fiksi tentang keindahan Papua ke sebuah novel yang sarat dengan kritik sosial dengan setting Papua.

Berdasarkan riset pustaka yang dilakukannya selama 2 tahun, ia dengan teliti mencoba mengenali sumber permasalahan rakyat Papua. Ia susun dan olah semua data yang ia peroleh menjadi sebuah cerita tentang perjalanan hidup sebuah keluarga . Ia hidupkan tokoh-tokohnya dengan karakter-karakter yang menarik, dan jadilah sebuah novel. Tanah Tabu dipilih menjadi nama novelnya karena ia beranggapan bahwa setiap tanah yang merupakan warisan leluhur pastilah ditabukan oleh turunannya yang berbakti. Ditabukan dalam arti dipergunakan sesuai manfaat dan kebutuhan, serta dijaga kelestariannya.

Novel ini mengisahkan kehidupan tiga generasi perempuan Papua yaitu: Mabel, Mace, dan Leksi. Mereka semua adalah satu keluarga penduduk asli Papua dari suku Dani, pewaris kekayaan alam Papua yang kaya namun ironisnya mereka hidup miskin dan menderita akibat terjarahnya tanah mereka oleh para pendatang yang dengan rakus mengeruk kekayaan alam Papua.

Walau ada beberapa tokoh utama dalam novel ini, kisah kehidupan Mabel merupakan kisah yang dominan dalam novel ini. Sewaktu masih kecil hingga beranjak dewasa Mabel diasuh oleh keluarga Belanda dan tinggal di Wamena, otomatis ia dibesarkan dan dididik dalam tradisi masyarakat barat. Namun ketika keluarga angkatnya harus pulang ke negeri asalnya, Mabel kemudian mengalami masa-masa kelam dalam hidupnya, dua kali pernikahannya mengalami kegagalan , ia juga pernah diculik dan mengalami siksaan hebat karena tuduhan bersekongkol dengan para pengacau keamanan. Semua pengalamannya inilah yang membuat Mabel kini menjelma menjadi sosok yang mandiri, tegar, pemberani, cerdas, dan memiliki wawasan dan cara berpikir yang modern dibanding para wanita Papua

Dalam kesehariannya Mabel menjual sayur di pasar dan tinggal bersama Mace selaku menantunya dan Leksi, cucunya yang masih berusia 7 tahun yang hingga usianya kini belum pernah bertemu dengan ayah kandungnya yang meninggalkan Mace sebelum Leksi lahir. Lalu ada pula tokoh Pum sahabat setia Mabel, dan Kwe yang setia menemani dan menjaga Leksi kemanapun Leksi pergi. Selain itu ada pula tokoh-tokoh tambahan lain seperti keluarga Mama Helda dan anaknya Yosi yang saban hari harus menghadapi kemarahan ayahnya yang pemabuk.

Melalui novel ini terlihat dengan jelas bahwa penulis ingin mengungkap berbagai ketimpangan yang terjadi di tanah Papua. Novel ini dengan gamblang menyuarakan berbagai kenyataan pahit yang dialami penduduk Papua, terlebih ketika orang-orang asing mulai berdatangan ke kampung mereka. Mereka memang datang membawa perubahan dan modernisasi, namun dua hal itu ternyata tak dirasakan manfaaatnya bagi kehidupan penduduk asli Papua. Di tengah tempat yang justru terus menerus dipoles menjadi semakin modern dan indah, masyarakat Papua justru tetap menderita, miskin, terkena penyakit, dan bencana, salah satunya dikarenakan sungai yang tercemar akibat limbah dari pabrik tambang emas yang berdiri megah ditengah-tengah mereka.

“Perusahaan di ujung jalan itu hanya setia pada emas kita. Tidak peduli apakah tanah air, dan orang-orang kita jadi rusak karenanya, yang penting semua emas punya mereka. Mereka jadi kaya, kita ditinggal miskin. Miskan di tanah sendiri!” (hal 134)

“..kau mungkin tidak akan percaya kalau kubilang hutan ini sekarang tidak lagi menghasilkan sagu, sedangkan sungainya dipenuhi kotoran perusahaan itu. “ (hal 135)

Selain membongkar berbagai ketimpangan sosial yang terjadi di Papua, novel ini juga berbicara mengenai budaya patriakhi suku Dani yang amat merugikan bagi kaum perempuan. Lelaki adalah penguasa, sedangkan para wanita Papua dianggap sebagai mahluk yang lemah sehingga patut dilindungi dari serangan musuh, tetapi tidak dari penindasan keluarga sendiri. Hal ini terlihat jelas pada semua tokoh wanita dalam novel ini. Mabel, Mace, dan Mama Helda, mengalami nasib yang sama, mereka mengalami penderitaan fisik dan mental akibat perlakuan para suaminya tanpa bisa melawan. Hanya Mabel yang berhasil lepas dari belenggu nasibnya, dan ia yakin bahwa akar permasalahannya adalah karena jerat kebodohan yang menimpa perempuan Papua sehingga mereka terbelenggu oleh takdirnya yang hidup hanya untuk keluarga, suami, kebun, dan babi.

“Sejak dulu hingga sekarang nasib perempuan tidak berubah. Mereka terlalu bodoh untuk melawan, dan terlalu takut untuk bersuara. Ya, jadilah seperti itu. Tertindas di bawah kaki suaminya sendiri. Seumur hidup menjadi budak, hingga kematian memisahkan mereka”. (hal 170)

Melalui tokoh Mabel-lah suara perempuan Papua yang sebelumnya hanya berbisik dan nyaris membisu kini menjadi lantang terdengar. Mabel dengan berani melawan takdir perempuan sukunya dan menggugat berbagai ketimpangan yang terjadi di kampungnya. Mabel yakin bahwa satu hal yang dapat merubah takdir mereka adalah melalui perjuangan melawan kebodohan. Keyakinannya ini ditularkannya pada Mace selaku menantunya, karenanya betapapun sulitnya kehidupan mereka, Mabel dan Mace bahu membahu mencari uang agar Leksi bisa terus sekolah agar terlepas dari belenggu kebodohan yang menimpa para wanita Papua.

Usaha Mabel berjuang melawan kebodohan kaumnya dan menggugat ketidakadilan yang dialami sukunya tak berhenti hanya untuk keluarganya saja. Ia lebarkan medan perjuangannya ke lingkungan sekitarnya. Sayangnya langkahnya terhenti juga ketika akhirnya Mabel tertangkap dan dibelenggu oleh pihak-pihak yang tak menyukai sepak terjangnya.

Walau sarat dengan pesan kriktik sosial, dan memiliki tema yang kompleks namun novel ini tak terkesan seperti menggurui atau mengkotbahi pembacanya. Anindita melebur berbagai pesan sosial yang hendak disampaikannya itu ke dalam kisah kehidupan para tokohnya sehingga berbagai pesan moral yang hendak disampaikan penulis dengan halus menyelusup ke dalam alam bawah sadar pembacanya. Cara bertuturnya juga sangat baik sehingga novel ini enak dibaca dan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, selain itu penulis juga menyertakan beberapa kalimat inspiratif yang menggugah kesadaran pembacanya akan banyak hal.

Selain ceritanya yang menarik, novel ini juga dituturkan dengan cara yang unik. Kisah Mabel dan beberapa tokoh lain dalam novel ini dituturkan oleh beberapa narrator secara bergantian menurut sudut pandangnya masing-masing . Uniknya tak hanya manusia yang menjadi narrator, melainkan seekor babi dan anjingpun tak ketinggalan untuk ikut menjadi naratornya. Hal ini tentu mengingatkan kita pada novel My Name is Red karya Orhan Pamuk dimana seekor anjing menjadi naratornya.

Namun dalam hal ini, apa yang dilakukan Anindita lebih berani daripada Pamuk, karena dalam novel ini porsi binatang sebagai narrator lebih dominan dan lebih berperan dibanding My Name is Red-nya Pamuk. Yang juga menarik dan yang membedakannya dengan Pamuk adalah kemampuan penulisnya yang dengan rapi menyamarkan jati diri kedua binatang itu sehingga sebagian pembaca akan tersentak kaget ketika mengetahui bahwa beberapa narrator dalam novel ini adalah seekor binatang.

Kisah yang menarik, gaya berutur yang, unik, memikat, kompleksnya tema yang diangkat (social, politik, feminisme, kapitalisme, militerisme,dll) dengan seting di provinsi paling ujung Indonesia yang jarang ditulis oleh penulis-penulis lokal kita tampaknya ‘mencuri’ perhatian para juri novel DKJ sehingga menobatkan novel ini menjadi juaranya.

Sayangnya dalam novel ini penulis tampaknya terlalu memberikan persepsi negatif terhadap kaum pria suku Dani. Tak ada tokoh pria baik dalam novel ini kecuali ayah angkat Mabel itupun karena ayah angkatnya seorang Belanda. Semua pria Papua digambarkan dengan begitu buruk, suka memukul, pemabuk, tak menghargai wanita, licik, bahkan seorang anak laki-laki (Karel), teman Leksi pun digambarkan sebagai anak yang sombong. Apakah memang semua pria Papua demikian?.

Novel ini juga kurang mengeksplorasi budaya Papua, padahal ada banyak hal sisi budaya lokal yang bisa diangkat, misalnya tarian perang suku Dani atau pesta babi yang menjadi bagian dari kehidupan mereka. Jika saja muatan budaya lokal ini bisa dimasukkan menjadi sebuah unsur cerita dalam kisah Mabel, tentunya novel ini akan semakin lengkap sehingga pembaca tak hanya mengetahui berbagai ketimpangan yang terjadi di Papua melainkan mendapat bonus tambahan berupa budaya lokal yang unik dan tentunya sarat dengan makna kearifan lokal.

Namun terlepas dari kelebihan dan kekurangan novel ini, apapun yang telah ditulis oleh Anindita dalam karyanya kali ini semakin membuktikan, bahwa karya sastra tak hanya memberikan hiburan sastrawi kepada pembacanya. Namun, sastra juga dapat menjadi alat kontrol yang dapat menyelusup di celah-celah yang memungkinkan dirinya dapat menyampaikan pemberontakan terhadap berbagai ketimpangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu seperti yang pernah dikatakan oleh alm. Pramoedya Ananta Toer, “Pengarang itu korps avant garde, bukan penghibur... tugasnya melawan kejahatan dalam tulisan-tulisannya!”. Dan Anindita dalam novelnya kali ini telah menunaikan tugasnya, bukan hanya sebagai penghibur melainkan sebagai penulis yang melawan diskriminasi dan kejahatan terhadap keadilan dan kemanusiaan.

Minggu, 27 Februari 2011

fakta-fakta politik mesir

Terdapat banyak fakta di balik upaya Presiden Mesir Hosni Mubarak mempertahankan kekuasaan dan membayar kaum badui dan para preman untuk menyerang para demonstran di Bundaran Tahrir, Kairo.
diantaranya yaitu:
1. Mubarak dan para kroninya telah bertahun-tahun menganggap Mesir bak milik pribadi dan saling berbagai sumber kekayaan negara ini.
2. Politik privatisasi secara meluas telah mendatangkan keuntungan melimpah bagi Mubarak dan kroninya dari berbagai sektor.
3. Sekelompok kecil pengusaha menunggangi aset-aset publik dan mendominasi pasar komoditi penting seperti besi, baja, semen, dan kayu.sehinga Pada saat yang sama, sektor industri dalam negeri yang dulu menjadi penopang ekonomi negara, semakin hari semakin terkikis.
4. Sebagian besar industri Mesir dikendalikan hanya oleh sekitar 1.000 keluarga. Kelompok ini berupaya menjaga kekayaan mereka melalui senjata politik. Partai berkuasa pimpinan Hosni Mubarak, merupakan sarana prioritas untuk menggapai tujuan tersebut.Mubarak berkuasa dan mencengkeram kuat kekayaan negara di saat lebih dari separuh rakyatnya berada di bawah garis kemiskinan. Sekitar 40 persen warga Mesir berpendapatan kurang dari dua dolar perhari.

Dengan demikian, Mesir disetir ibarat properti pribadi. Sementara itu, kerabat Mubarak, berpartisipasi di sektor investasi sebagai partner sebagian besar pengusaha yang mengeruk keuntungan dari sistem korup rezim Mubarak. Mereka jelas tidak mungkin bersedia melepaskan istana-istana, pantai-pantai, pusat-pusat pariwisata, dan sektor perdagangan yang menggiurkan, serta timbunan kekayaan mereka. Ini semua adalah kekekayaan yang tidak bergerak dan tidak dapat direlokasi. Namun yang pasti, kekayaan likuid mereka telah tersimpan aman di bank-bank asing.

Televisi Aljazeera dalam laporannya menyinggung angka fantastis kekayaan keluarga Hosni Mubarak. Diperkirakan setelah 30 tahun bekerja keras menguras kekayaan negaranya, Mubarak berhasil mengantongi kekayaan sekitar 40 hingga 70 milyar dolar.

selain itu dampak-dampak yang ditimbulkan akibat gejolaknya mesir bagi indonesia tidak berpengaruh besar. menurut anggota Komisi XI DPR Arief Budimanta Dampak langsung tidak ada secara ekonomi, karena neraca perdagangan kita dengan ketiga negara (Tunisia, Mesir dan Yaman) tidak lah signifikan secara nasional," katanya
Menurut Arief, ketiga negara itu sebenarnya tidak memiliki cadangan minyak yang nyata. Tetapi negara-negara itu dengan sistem ekonominya yang mengarah ke sosialisme dan mandiri. Sistem kepemimpinan yang authoritarian karena dipilih secara terus-menerus melalui pemilu.

Pada dasarnya adalah jangkar solidaritas negara-negara Teluk dalam menghadapi kekuatan Barat (Amerika dan Israel dan sekutu-sekutuya. Dengan bangkrutnya Amerika dan Inggris ada kekhawatiran negara-negara Teluk solidaritasnya akan menguat. Perkembangan ini mengikuti China, Rusia, India dan Brazil. "Ini tentu saja berbahaya bagi kelangsungan masa depan ekonomi barat," tegasnya.

Momentum ini seharusnya dapat menjadi stimulan bagi Indonesia untuk mengubah paradigma pembangunan ekonominya dengan lebih memperhatikan kekuatan kawasan ASEAN dan Asia Timur. "Kalau itu bisa dilakukan maka Indonesia dapat bertahan dari jebakan kebangkrutan dunia barat," tegas anggota FDIP ini

Pasca revolusi yang terjadi di Mesir, kini Mesir menyatakan akan segera membebaskan sebanyak 200-an tahanan politik. Hal ini dinyatakan oleh Perdana Menteri Ahmed Shafiq pada hari Sabtu. Namun, masih belum diketahui kapankah para tahanan tersebut akan dibebaskan.

Ia mengatakan, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters, bahwa 222 tawanan akan segera dibebaskan sehingga jumlah tahanan politik tersisa sebanyak 487 orang.

Kelompok hak asasi manusia menyebutkan ribuan warga Mesir telah ditahan tanpa tuduhan berdasarkan undang-undang darurat di negara itu dan bahwa banyak dari mereka mungkin akan digolongkan sebagai tahanan politik.

“Perdana Menteri Ahmed Shafiq mengumumkan ada 487 tahanan politik yang tersisa dan bahwa pemerintah akan segera membebaskan 222 orang diantaranya,” kata kator berita nasional MENA.Ia tidak mengatakan kapan mereka dibebaskan.

Shafiq menjelaskan sejumlah orang telah ditahan saat pergolakan rakyat yang dimulai pada 25 Januari dan bahwa mereka sedang menyelidiki nasib orang-orang yang hilang dalam kekacauan itu, demikian laporan itu menambahkan.

Demonstran dan kelompok hak asasi manusia mengatakan ratusan orang hilang saat demonstrasi, sementara beberapa lainnya ditahan pemerintah.

referensi : Antaranews.com

beritaterbaru.net/search/opini-krisis-politik-mesir
rimanews.com/read/20110130/14584/krisis-politik-di-mesir-bisa-lemahkan-dominasi-ekonomi-barat

Kamis, 06 Januari 2011

prilaku kosumen

1. Konsumen Individu

Pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.

2. Pengaruh Lingkungan

Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).

3. Marketing strategy

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam gambar 1.1 penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.

Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.

Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian di masa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.

B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tipologi pengambilan keputusan konsumen :

1. Keluasan pengambilan keputusan (the extent of decision making)

Menggambarkan proses yang berkesinambungan dari pengambilan keputusan menuju kebiasan. Keputusan dibuat berdasrkan proses kognitip dari penyelidikan informasi dan evaluasi pilihan merek. Disisi lain, sangat sedikit atau tidak ada keputusan yang mungkin terjadi bila konsumen dipuaskan dengan merek khusus dan pembelian secara menetap.

2. Dimensi atau proses yang tidak terputus dari keterlibatan kepentingan pembelian yang tinggi ke yang rendah.

Keterlibatan kepentingan pembelian yang tinggi adalah penting bagi konsumen. Pembelian berhubungan secara erat dengan kepentingan dan image konsumen itu sendiri. Beberapa resiko yang dihadapi konsumen adalah resiko keuangan , sosial, psikologi. Dalam beberapa kasus, untuk mempertimbangkan pilihan produk secara hati-hati diperlukan waktu dan energi khusus dari konsumen. Keterlibatan kepentingan pembelian yang rendah dimana tidak begitu penting bagi konsumen, resiko finansial, sosial, dan psikologi tidak begitu besar. Dalam hal ini mungkin tidak bernilai waktu bagi konsumen, usaha untuk pencarian informasi tentang merek dan untuk mempertimbangkan pilihan yang luas. Dengan demikian, keterlibatan kepentingan pembelian yang rendah umumnya memerlukan proses keputusan yang terbatas “ a limited process of decision making”. Pengambilan keputusan vs kebiasaan dan keterlibatan kepentingan yang rendah vs keterlibatan kepentingan yang tinggi menghasilkan empat tipe proses pembelian konsumen.

C. EMPAT TIPE PROSES PEMBELIAN KONSUMEN :

1. Proses “ Complex Decision Making “, terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang terjadi. Contoh pengambilan untuk membeli sistem fotografi elektronik seperti Mavica atau keputusan untuk membeli mobil. Dalam kasus seperti ini, konsumen secara aktif mencari informasi untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pilihan beberapa merek dengan menetapkan kriteria tertentu seperti kemudahan dibawa dan resolusi untuk sistem kamera elektronik, dan untuk mobil adalah hemat, daya tahan tinggi, dan peralatan. Subjek pengambilan keputusan yang komplek adalah sangat penting. Konsep perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian informasi yang relevan untuk pengembangan stratergi pemasaran.

2. Proses “ Brand Loyalty “. Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Contoh pembelian sepatu karet basket merek Nike atau sereal Kellogg,s Nutrific. Dalam setiap kasus disini pembelian adalah penting untuk konsumen, sepatu basket karena keterlibatan kepentingan dalam olah raga, makanan sereal untuk orang dewasa karena kebutuhan nutrisi. Loyalitas merek muncul dari kepuasan pembelian yang lalu. Sehingga, pencarian informasi dan evaluasi merek terbatas atau tidak penting keberadaannya dalam konsumen memutuskan membeli merek yang sama.

Dua tipe yang lain dari proses pembelian konsumen dimana konsumen tidak terlibat atau keterlibatan kepentingan yang rendah dengan barangnya adalah tipe pengambilan keputusan terbatas dan proses inertia.

3. Proses “ Limited Decision Making “. Konsumen kadang-kadang mengambil keputusan walaupun mereka tidak memiliki keterlibatan kepentingan yang tinggi, mereka hanya memiliki sedikit pengalaman masa lalu dari produk tersebut. Konsumen membeli barang mencoba-coba untuk membandingkan terhadap makanan snack yang biasanya dikonsumsi. Pencarian informasi dan evaluasi terhadap pilihan merek lebih terbatas dibanding pada proses pengambilan keputusan yang komplek. Pengambilan keputusan terbatas juga terjadi ketika konsumen mencari variasi. Kepitusan itu tidak direncanakan, biasanya dilakukan seketika berada dalam toko. Keterlibatan kepentingan yang rendah, konsumen cenderung akan berganti merek apabila sudah bosan mencari variasi lain sebagai perilaku pencari variasi akan melakukan apabila resikonya minimal.

Catatan proses pengambilan keputusan adalah lebih kepada kekhasan konsumen daripada kekhasan barang. Karena itu tingkat keterlibatan kepentingan dan pengambilan keputusan tergantung lebih kepada sikap konsumen terhadap produk daripada karakteristik produk itu sendiri. Seorang konsumen mungkin terlibat kepentingan memilih produk makanan sereal dewasa karena nilai nutrisinya, konsumen lain mungkin lebih menekankan kepada kecantikan dan menggeser merek dalam mencari variasi.

4. Proses “ Inertia “. Tingkat kepentingan dengan barang adalah rendah dan tidak ada pengambilan keputusan. Inertia berarti konsumen membeli merek yang sama bukan karena loyal kepada merek tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan untuk mencari alternatif, proses pencarian informasi pasif terhadap evaluasi dan pemilihan merek. Robertson berpendapat bahwa dibawah kondisi keterlibatan kepentingan yang rendah “ kesetiaan merek hanya menggambarkan convenience yang melekat dalam perilaku yang berulang daripada perjanjian untuk membeli merek tersebut” contoh pembelian sayur dan kertas tisu.

Keempat proses tersebut digambarkan sebagai berikut :

Pengambilan keputusan konsumen menghubungkan konsep perilaku dan strategi pemasaran melalui penjabaran hakekat pengambilan keputusan konsumen. Kriteria apa yang digunakan oleh konsumen dalam memilih merek akan memberikan petunjuk dalam manajemen pengembangan strategi.

Pengambilan keputusan konsumen adalah bukan proses yang seragam. Ada perbedaan antara

(1) pengambilan keputusan dan

(2) keputusan dengan keterlibatan kepentingan yang tinggi dan keputusan dengan keter-libatan kepentingan yang rendah.

D. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG KOMPLEK (COMPLEKS DECISION MAKING)

Untuk memahami keputusan yang komplek maka perlu dipahami hakekat keterlibatan konsumen dengan suatu produk.

Kondisi keterlibatan konsumen akan suatu produk, apabila produk tersebut adalah :

1. Penting bagi konsumen karena image konsumen sendiri, misalnya pembelian mobil sebagai simbol status.

2. Memberikan daya tarik yang terus menerus kepada konsumen, misal dalam dunia mode ketertarikan konsumen model pakaian.

3. Mengandung resiko tertentu, misal resiko keuangan untuk membeli rumah, resiko teknologi untuk pembelian komputer.

4. Mempunyai ketertarikan emosional, misal pencinta musik membeli Sistem stereo yang baru.

5. Dikenal dalam kelompok grupnya atau “ badge “ value dari barang yang bersangkutan, seperti jaket kulit, mobil marsedes atau scarf dari Gucci.



Tipe Keterlibatan :

1. Situational involvement. Terjadi hanya dalam situasi khusus dan sementara dan umumnya bila pembelian itu dibutuhkan. Misalnya keputusan mengambil pendidikan MBA adalah karena kabutuhan untuk pekerjaan.

2. Enduring involvement, terus menerus dan lebih permanen umumnya terjadi karena ketertarikan yang berlangsung terus dalam kategori produk, walaupun pembelian itu dibutuhkan atau tidak, misalnya ketertarikan pada baju.

Baik enduring maupun situational involvement merupakan hasil proses pengambilan keputusan yang kompleks. “Badge” value adalah suatu kondisi dimana mencakup keterlibatan situasional dan keterlibatan yang menetap.

Penelitian dalam penagambilan keputusan meliputi lima tahap :

1) Penetapan masalah

2) Pencarian informasi

3) Evaluasi terhadap pilihan

4) Pemilihan

5) Hasil dari pilihan

Langkah-langkah ini dapat ditransformasikan ke dalam tahap-tahap keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan yang komplek :

1) Need Aurosal

2) Proses informasi konsumen

3) Evaluasi Merek

4) Pembelian

5) Evaluasi sesudah pembelian

Model Dasar Pengambilan Keputusan Yang Komplek (Basic Model Of Complex Decision Making )



Pengambilan keputusan yang komplek seringnya untuk produk berkategori :

• – Barang dengan harga tinggi

• – Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis

• – Barang yang kompleks seperti komputer

• – Barang special seperti peralatan olah raga, perabot

• – Barang yang berhubungan dengan ego seseorang seperti pakaian, kosmetik.



E. PEMBELAJARAN KONSUMEN, KEBIASAAN DAN KESETIAAN (CONSUMER LEARNING, HABIT AND LOYALTY)

Kepuasan terhadap suatu merek cenderung mengarahkan konsumen mengulang keputusannya untuk membeli merek yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Kebiasaan menjamin kepuasan berdasarkan pengalaman masa lalu dan menyerderhanakan proses pencarian informasi dan evaluasi terhadap suatu merek. Pelajaran konsumen, kebiasaan dan kesetiaan adalah tiga konsep yang saling berhubungan. Perilaku kebiasaan membeli adalah hasil pembelajaran konsumen dari reinforcement. Reinforcement adalah suatu proses dimana konsumen akan berulangkali membeli apa yang telah memberi kepuasaan terbaik kepadanya. Perilaku tersebut mengarahkan kepada kesetiaan merek.

F. PEMBELAJARAN KONSUMEN (CONSUMER LEARNING)

Konsep pembelajaran dibutuhkan memahami kebiasaan, pembelajaran dapat didefenisikan sebagai perubahan perilaku yang berasal dari hasil pengalaman masa lalu. Ada dua aliran pemikir tehadap pemahaman proses pembelajaran konsumen (1) pembelajaran perilaku. Menitiberatkan pada dorongan pada pengaruh perilaku atau perilaku itu sendiri. (2) pembelajaran kognitip menitiberatkan pada pemecahan masalah dan menekankan pada variabel pemikiran konsumen yang mempengaruhi pembelajaran.

Dalam kelompok perilaku dikembangkan dua teori pembelajaran, perbedaan terjadi pada “ classical conditioning “ dan “ Instrumental conditioning. Pada “ classical conditioning” menerangkan perilaku berdasar pada pendirian hubungan tertutup antar dorongan primer dan dorongan sekunder. “ Instrumental conditioning “ memandang perilaku sebagai fungsi dari tindakan konsumen . Kepuasan mengarahkan pada kemungkinan melakukan pembelian.

Pembelajaran mengarahkan kepada pembelian yang berulang dan kebiasaan. Dalam model yang menggambarkan perilaku kebiasaan pembelian, pengarahan

kebutuhan mengarah langsung pada perhatian membeli, pembelian selanjutnya, dan

evaluasi sesudah pembelian. Proses pencarian informasi dan evaluasi merek sangat sedikit (minimal).

Kebiasaan menggambarkan dua fungsi penting, yaitu penurunan resiko untuk pembelian dengan tingkat keterlibatan yang tinggi dan penghematan waktu serta

energi untuk produk dengan tingkat keterlibatan yang rendah.

Kebiasaan seringnya mengarahkan kepada kesetiaan merek yaitu pada pembelian yang berulang berdasarkan pada kesesuaian merek. Teori pembelajaran yang berbeda menjabarkan dua pandangan yang berbeda terhadap kesetiaan merek. Pendekatan instrumental conditioning menunjukkan bahwa pembelian yang konsisten terhadap suatu merek mencerminkan komitmen terhadap suatu merek. Tetapi sebagian loyalitas mencerminkan pembelian yang berulang adalah bukan karena komitmen dengan merek tetapi merupakan proses inertia. Kelompok kognitip percaya bahwa perilaku saja tidak cukup sebagai ukuran loyalitas, diperlukan komitmen sikap terhadap suatu merek.

G. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN KETERLIBATAN YANG RENDAH

Keterlibatan pembelian yang rendah dimana konsumen tidak mempertimbangkan kepentingan produk dalam sistem kepercayaannya dan tidak begitu memperhatikan identifikasi suatu produk. Pemasar mencoba untuk menciptakan keterlibatan konsumen dengan produknya karena keterlibatan konsumen akan cenderung kepada kesetiaan merek dan mencegah konsumen mencari produk saingan. Permasar mencoba menciptakan keterlibatan dengan differensiasi merek melalui pencari periklanan yang bisa memenuhi kebutuhan pembeli. Contoh untuk jenis sereal untuk dewasa pada mulanya adalah produk dengan keterlibatan yang rendah, setelah Kellog memulai menambah nutrisi dan manfaat kesehatan maka tingkat keterlibatan meningkat..

Tiga Teori Dasar Pemahaman Tingkat Pengambilan Keputusan yang Rendah :

1. Theory of passive learning (Krugman); menyatakan bahwa apabila konsumen tidak terlibat, konsumen tidak melakukan evaluasi secara kognitip terhadap pesan periklanan. Eksposur periklanan dapat terjadi tanpa recalldan luas.
2. Theory of social judgement (Sherif), menyatakan bahwa kondisi keterlibatan yang rendah, konsumen mempertimbangkan beberapa merek, dan dalam mengevaluasi merek menggunakan sedikit atribut.
3. The Elaboration likelihood model ( Petty & Cacioppo’s) menyatakan bahwa ketidakterlibatan konsumen merupakan reaksi kepada dorongan tanpa pesan dalam komunikasi daripada pesan itu sendiri.

Perbandingan Hirearkhi Tingkat Keterlibatan Tinggi dan Rendah
Hirearkhi Keterlibatan Rendah Hirearkhi Keterlibatan Tinggi
1. Kepercayaan merek dibentuk pertama dari passive learning 1.Kepercayaan merek dibentuk pertama dari active learning
2. Keputusan membeli 2. Evaluasi merek
3. Evaluasi merek sesudah pembelian mungkin dilaksanakan mungkin tidak 3. Keputusan membeli

Empat Tipe Perilaku Konsumen

Berdasarkan pada tingkat keterlibatan dan pengambilan keputusan ada empat tipe perilaku konsumen :

Proses keterlibatan tinggi :

1. Pengambilan keputusan yang kompleks

2. Kesetiaan merek

Proses keterlibatan rendah :

1. pengambilan keputusan terbatas, dan

2. Inertia.

Pada gambar berikut menunjukkan bahwa setiap proses dijelaskan dengan efek hirearkhi yang berbeda. Proses keterlibatan tinggi dan rendah juga dijelaskan dengan teori pembelajaran yang berbeda berdasar hierarkhi keputusan.
Proses keputusan : Keputusan kompleks Pengaruh hirearkhi Kepercayaan

Evaluasi

Perilaku

Teori :

Passive learning
Proses keputusan : Keputusan terbatas Pengaruh Hirearkhi : Kepercayaan

Perilaku

Evaluasi

Teori :

Active learning
Proses keputusan

Kesetiaan merek Pengaruh hirearkhi Kepercayaan

Evaluasi Perilaku Teori :

Instrumental conditioning
Proses keputusan

Kesetiaan merek Pengaruh hirearkhi Kepercayaan

Perilaku Evaluasi Teori :

Classical conditionin

Implikasi Strategi Pengambilan Keputusan Keterlibatan Kepentingan Rendah

Implikasi pengambilan keputusan dengan tingkat keterlibatan yang rendah terhadap pengembangan strategi pemasaran, beberapa pertanyaan strategi muncul :

* Haruskah pemasar berusaha membuat konsumen lebih terlibat terhadap suatu produk dengan tingkat keterlibatan yang rendah ?
* Haruskah pemasar merek yang tidak terkenal mengambil konsumen untuk menggeser dari perilaku inertia ke pencari variasi ?
* Haruskah pasar dikelompokkan berdasar tingkat keterlibatan konsumen ?

Pengaruh pertama terhadap pilihan konsumen adalah dorongan. Dorongan merupakan reaksi terhadap informasi yang diterima konsumen. Proses informasi terjadi ketika konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman, atau pengalaman sendiri terhadap suatu produk.

Pengaruh yang kedua dan pengaruh sentral atas pilihan konsumen adalah konsumen. Konsumen digambarkan dengan variabel pemikiran dan karakteristik. Variabel pemikiran konsumen adalah faktor kognitip yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Tiga tipe variabel pemikiran berperan secara esensial dalam pengambilan keputusan : (1) persepsi karakteristik merek (2) sikap lanjutan terhadap merek (3) manfaat keinginan konsumen.

Karakteristik konsumen adalah variabel seperti demografis, gaya hidup, dan karakteristik personalia yang digunakan untuk menggambarkan konsumen. Manajer pemasaran pertama menetukan apakah karakteristik tersebut berhubungan atau tidak terhadap perilaku kemudian menggunakan pengetahuan itu untuk mempengaruhi perilaku.Contoh bila pengguna nutrisi dewasa cenderung menjadi muda, berpenghasilan tinggi, berpendidikan, maka pesan iklan dirancang untuk menyesuaikan terhadap grup tersebut.

Pengaruh ketiga atas pilihan konsumen adalah respon konsumen adalah hasil akhir proses keputusan konsumen dan merupakan pertimbangan integral seluruh buku ini. Respon konsumen umumnya berkenaan terhadap pilihan merek, namun bisa juga berkenaan terhadap pilihan kategori produk, pilihan toko, pilihan media komunikasi (mencari informasi dari TV ,radio atau membaca majalah)