1.1 Latarbelakang Masalah
Semakin banyaknya perusahaan
yang menawarkan produk dan jasa, maka
konsumen memiliki pilihan yang semakin
banyak, dengan demikian kekuatan
tawar-menawar konsumen semakin besar.
Oleh karena itu, perusahaan seharusnya
mengetahui apa kebutuhan dan keinginan
konsumen, kemudian berusaha untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan
tersebut.
Hasil pemasaran suatu
perusahaan dapat dijadikan sebagai salah
satu alat untuk mengetahui maju dan
mundurnya perusahaan. Harapan
pelanggan diyakini mempunyai peranan
yang besar dalam menentukan kualitas
produk (barang dan jasa) dan kepuasan
pelanggan. Dalam mengevaluasinya,
pelanggan akan menggunakan
harapannya sebagi standar atau acuan.
Dalam konteks kepuasan pelanggan,
umumnya harapan merupakan perkiraan
atau keyakinan pelanggan tentang apa
yang akan diterimanya (Santoso,
Tjiptono, 2001). Dengan demikian,
harapan pelanggan yang melatar
belakangi mengapa dua organisasi pada
bisnis yang sama dapat dinilai berbeda
oleh pelanggannya.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan,
dapat dirumuskan
faktor apa yang membedakan
(pendiskriminan) perilaku konsumen
dalam membeli di PT. AQUA, konsumen yang mana
dan bagaimana yang menjadi pelanggan
PT. AQUA,
strategi apa yang digunakan untuk meraih
pembeli agar menjadi pelanggan.
Responden yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konsumen yang telah
berbelanja di PT. PT. AQUA dengan jumlah responden
sebanyak 150 orang. Data yang
digunakan adalah kuisioner tentang
preferensi dan perilaku kebutuhan
konsumen. Pengolahan data
menggunakan software SPSS 10.0.
Penelitian terbatas pada masalah layout,
kelengkapan barang, harga, AC (Air
Conditioner), pendapatan pembeli, usia
pembeli, pelayanan karyawan, pelayanan
kasir, promosi
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Prilaku konsumen dalam memilih setiap jenis barang.
1.4 Kerangka Penelitian
melakukan uji quisioner dalam pengambilan keputusan lalu dengan menggunkan perhitungan dengan menggunakan uji validasi dan uji realibilitas
BAB II Landasan Teori
2.1. FORMULASI STRA TEGI PEMASARAN "Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit snis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Di dalamnya tercantumkeputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauranpemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan".Beberapa keadaan yang memaksa perusahaan untuk memperbaharui strategi Pemasaran, antara lain:
1. Penjualan yang menurun
2.Pertumbuhan yang semakin lambat, dimana perusahaan akan berusaha untuk
memperoleh pasar sasaran yang baru 3.Berubahnya pola pembelian yang disebabkan oleh karena perubahan keinginanpelanggan yang cepat. 4.Meningkatnya persaingan yang disebabkan oleh karena perubahan baru yang
mempunyai kemampuan pemasaran yang tinggi
5.Peningkatan pengeluaran pemasaran untuk periklanan promosi, penelitian pemasaran
dan pelayanan pelanggan menjadi lebih tinggi sekali. Pihak Manajemen perusahaaningin memperbaikinya. 2.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran adalah campuran-campuran variabel-variabel yang dapatdikendalikan dan uang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkatpenjualan diinginkan pada suatu target pasar. ada ban yak sekali kiat bauran pemasaran.McCarthy mempopulerkan klasifikasi yang terdiri dari empat faktor yang disebut yang disebut4P, yaitu : Product (produk), Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion (promosi). 2.3. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior) Pengertian perilaku konsumen menurut James F, Engel, Kollat dan Backwell adalah:"Kegiatan-kegiatan mdividu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan danmempergunakan barang-barang danjasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilankeputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Banyak pengertian perilaku
konsumen yang dikemukakan oleh para
ahli, salah satunya Engel dan kawan-
kawan (Umar, 1999) yang mengatakan
bahwa perilaku konsumen merupakan
suatu tindakan langsung dalam
mendapatkan, mengkonsumsi serta
menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului
tindakan tersebut.
Konsumen.
Customer is person who uses
goods, those which directly satisfy human
needs and desire yang dalam bahasa
indonesia artinya adalah orang yang
menggunakan barang-barang secara
langsung untuk mencukupi kebutuhan
dan keinginan manusia (Umar, 1999).
Segmentasi Pasar.
Segmentasi pasar (Swastha ; 1990)
didefinisikan sebagai kegiatan membagi-
bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk ke dalam satuan-satuan
pasar (segmen pasar) yang bersifat
homogen.
Analisis Multivariat.
Analisis multivariat didefinisikan
sebagai metode aplikasi yang
berhubungan dengan sejumlah besar hasil
pengukuran atas sebuah objek dalam satu
atau lebih sampel yang simultan
(Wibisono, 2000). Teknik multivariat
berbeda dengan teknik univariat dan
bivariat yang langsung menganalisis
means dan varians suatu variabel tunggal
(pada univariat) atau sepasang variabel
(pada bivariat) untuk menganalisis
kovarians dan korelasi yang
mencerminkan hubungan antar variabel.
Pengukuran dilakukan pada karakteristik
atau atribut suatu obyek
Analisis diskriminan adalah
metode statistik untuk mengelompokkan
atau mengklasifikasi sejumlah obyek ke
dalam beberapa kelompok, berdasarkan
beberapa variabel, sedemikian hingga
setiap obyek yang menjadi anggota lebih
dari pada satu kelompok. Pada prinsipnya
analisis diskriminan bertujuan untuk
mengelompokkan setiap obyek ke dalam
dua atau lebih kelompok berdasar pada
kriteria sejumlah variabel bebas.
Pengelompokkan ini bersifat mutually
exclusive,dalam artian jika obyek A
sudah masuk kelompok 1, maka ia tidak
mungkin juga dapat menjadi anggota
kelompok 2. Analisis kemudian dapat
dikembangkan pada ‘variabel mana saja
yang membuat kelompok 1 berbeda
dengan kelompok 2, berapa persen yang
masuk ke kelompok 1, berapa persen
yang masuk ke kelompok 2. Oleh karena
ada sejumlah variabel independen, maka
akan terdapat satu variabel dependent
(tergantung), ciri analisis diskriminan
adalah jenis data dari variabel dependent
bertipe nominal (kategori), seperti kode 0
dan 1, atau kode 1, 2 dan 3 serta
kombinasi lainnya (Santoso, Tjiptono,
2001).
BAB III
Metode Penelitian
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini
meliputi:
1.Data primer, merupakan data yang
diperoleh dari sumber pertama, baik
individu atau perseorangan. Dalam
penelitian ini, berbentuk hasil
pengisian kuisioner oleh responden.
2.Data sekunder, merupakan data
primer yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan dalam bentuk tabel-
tabel atau diagram-diagram.
Teknik Pengumpulan Data.
penelitian ini menggunakan wawancara,
kuisioner (angket), studi pustaka, dan dokumentasi
1.Penentuan Sampel.
Untuk mendapatkan sampel yang
representatif dalam penelitian ini
digunakan Stratified Random
Sampling yaitu metode penelitian
sampel dengan membagi populasi ke
dalam kelompok-kelompok yang
homogen (disebut strata), yang
kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata
2.Uji Validitas
Validitas adalah tingkat kemampuan
instrumen penelitian untuk
mengungkakan data sesuai dengan
masalah yang hendak diungkapkan.
Dengan kata lain, validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
. 3. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas berkaitan
dengan masalah adanya kepercayaan
terhadap alat uji instrumen. Suatu
instrumen dapat memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi jika hasil
dari pengujian tersebut menunjukkan
tetap. Pengujian ini digunakan untuk
menguji keadaan (konsistensi) data
mana yang dapat dimasukkan
(entered) dalam persamaan
diskriminan.
f.Variable in The Analysi, tabel
yang berisi rangkaian proses
tahap sebelumnya, mengenai
pemilihan variabel satu persatu
yang dimasukkan ke dalam
model.
4.Analisis diskriminan
Untuk model diskriminan dengan tiga
kelompok, pembagian variabel bebas
tidak seperti kasus dua kelompok,
yakni ‘langsung’ variabel a ke
kelompok 1, variabel b ke kelompok
2 dan seterusnya. Pada kasus tiga
kelompok, seluruh variabel bebas
dilakukan proses reduksi variabel
dahulu, yakni menjadi satu atau
beberapa faktor. Setelah itu, setiap
kelompok (sering, cukup dan jarang)
akan ditentukan lebih cenderung
masuk ke faktor yang mana. Jadi
dasar pembagian adalah faktor dan
bukan variabel bebas yang semula.
Langkah analisis :
a.Memisahkan variabel ke dalam
g.Variable Not in The Analysis,
tabel ini berisi ‘kebalikan’ dari
tabel sebelumnya, yang memuat
variabel yang akan dikeluarkan
satu per-satu dari model.
h.Eigenvalues, interpretasi dari
pengelompokkan variabel ke
dalam satu atau lebih faktor.
i.Wilk’s Lambda, mengindikasi
perbedaan yang signifikan
(nyata) antara ketiga grup dalam
model diskriminan berdasar
angka Chi-Square.
j.Standardized Canonical
variabeldependent dan variabel
Discriminant Function
Coefficient, menentukan variabel
mana yang akan masuk ke faktor
mana, dasar pemasukan variabel
dilihat pada besar korelasi
kanonikal, dengan korelasi
trbesar masuk ke faktor yang
bersangkutan.
independent .
b.Analysis Case Processing
Summary, tabel yang menyatakan
bahwa responden (jumlah kasus
atau baris SPSS) semuanya valid
(sah) untuk di proses. Dapat
mengetahui data yang hilang
(missing).
k.Structure Matrix, menunjukkan
c.Group Statistics, tabel yang
variabel yang paling
membedakan perilaku pembeli.
menunjukkan jumlah responden
yang mempunyai perilaku beli
sering , cukup atau jarang.
l.Functions At Group Centroid,
tabel ini mengelompokkan ke
tiga grup dalam function 1 atau
d.Test of Equality Group Means,
tabel yang menunjukkan apakah
terdapat perbedaan yang
signifikan untuk tiga grup
diskriminan dengan berdasar uji
F.
function 2
m.Casewise Statistics, tabel yang
berisi rincian tiap kasus,
penempatannya dalam model
diskriminan serta perbandingan
apakah penempatan (predicted)
telah sesuai dengan kenyataan.
e.Variable Entered/Removed, tabel
yang menyajikan dari sepuluh
variabel yang dianalisis, variabel
n.Classification Result,
5%). Hasil uji validitas ditunjukkan pada
tabel1.
menunjukkan angka ketepatan
prediksi dari model diskriminan.
Pada umumnya ketepatan di atas
50% di anggap memadai atau
valid.
Uji Reliabilitas
Dari hasil perhitungan dapat
dikatakan bahwa item (butir soal angket)
pada saat test diatas memiliki tingkat
reliabilitas yang tinggi. Hasil uji atas
kuesioner dikatakan reliabel apabila r
hitung > r tabel. Hasil uji reliabilitas
menujukkan bahwa data mempunyai
tingkat reliabel diatas r tabel yaitu
0.6953. Dengan demikian, data dapat
memberikan hasil pengukuran yang
konsisten (reliabel).
Analisis Diskriminan
Dalam analisis diskriminan ini
tidak semua hasil ditunjukkan
berdasarkan langkah yang telah ditulis
diatas, tetapi hasil akhirnya saja. Hasil
pengolahan dapat ditunjukkan dalam
Tabel 2 sampai Tabel 7.
1. Analysis Case Processing Summary
Menyatakan bahwa responden
(jumlah kasus atau baris SPSS) semuanya
valid (sah) untuk di proses. Dapat
mengetahui data yang hilang (missing).
Deskripsi data ditunjukkan pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa
data valid dan tidak terdapat data yang
hilang (missing values).
2.Group Statistic
Tabel yang menunjukkan jumlah
responden yang mempunyai perilaku beli,
sering beli dan jarang beli. Deskripsi data
ditunjukkan pd tabel 3.
Dari tabel di atas terlihat ada 81
responden yang mempunyai perilaku beli
‘sering’ dan 69 responden berperilaku
‘jarang’. Sedangkan Total adalah jumlah
keseluruhan responden, yaitu 89 + 69 =
150 responden. Dapat diketahui penilaian
responden terhadap variabel yang telah
ditentukan. Penilaian ini berdasarkan
perbandingan mean (rata-rata) tiap
variabel untuk grup ‘sering’ dan grup
‘jarang’. Semakin besar nilai koefisien,
semakin responden mempunyai penilaian
yang positif (bagus) terhadap variabel.
Pada variabel Lay Out, nilai mean untuk
grup ‘sering’ (2.86) lebih tinggi dari nilai
mean grup ‘jarang’ (2.81). Hal ini berarti
responden yang sering berbelanja di
ALFA mempunyai sikap yang lebih
positif (baik) terhadap Lay Out ALFA,
dibandingkan dengan responden yang
jarang berbelanja.
3. Test of Equality Group Means
Pada bagian ini, analisis
diskriminan akan membagi responden
menjadi dua grup, yaitu grup ‘sering’ dan
grup ‘jarang’ untuk setiap variabel yang
ada, ditunjukkan dalam Tabel 4.
Tabel 4 menguji apakah ada
perbedaan yang signifikan antar grup
untuk setiap variabel bebas yang ada.
Dengan angka Wilk’s Lambda yang
berkisar 0 sampai 1, Berdasarkan angka
Wilk’s Lambda, dapat dikatakan data
cenderung sama. Berpedoman pada angka
F test, jika Sig. > 0,05 berarti tidak ada
perbedaan antar grup. Jika Sig. <> 50%), maka model
diskriminan di atas dapat digunakan
untuk analisis diskriminan. Atau
penafsiran tentang berbagai tabel yang
ada valid untuk digunakan.