Kamis, 05 November 2009
20% Koperasi di Bekasi tidak aktif
BEKASI: Lebih dari 20% koperasi yang ada di Bekasi, atau sejumlah 138 koperasi yang tersebar di 12 kecamatan, dinyatakan tidak aktif karena bangkrut, atau tidak pernah melaksanakan rapat anggota tahunan selama 2 tahun berturut-turut.
Kepala Bidang Koperasi, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperankop) Bekasi Rudi Sabarudin menyatakan tidak aktifnya 138 unit koperasi tersebut juga diakibatkan oleh hilangnya kepercayaan anggota pada pengelolaan keuangan yang tidak transparan.
"Jumlah koperasi yang tidak aktif berikut penyebabnya itu kami ketahui setelah melakukan survei dan pendataan ulang. Dari survei itu pula terungkap, ternyata banyak koperasi yang tinggal papan nama dan sudah ditinggalkan anggotanya," ujarnya di Bekasi, kemarin.
Rudi menjelaskan jumlah koperasi di Bekasi yang terdaftar di Disperankop sampai Agustus 2009 sendiri mencapai 624 unit dengan jumlah anggota 65.646 serta pengurus 1.695 orang. Dari 624 koperasi itu, 20% lebih di antaranya atau sebanyak 138 unit tidak aktif.
"Jenis koperasi yang dinyatakan tidak aktif kebanyakan adalah koperasi karyawan yang disebabkan perusahaannya tutup atau pindah ke lokasi lain, serta koperasi yang ditinggalkan anggotanya karena konflik di dalam tubuh pengurus," katanya.
Adapun, faktor penyebab tutupnya koperasi itu adalah ketidakpahaman pengelolaan koperasi. Ada juga yang keberadaannya hanya dimanfaatkan oleh pendiri dan segelintir pengurus untuk kepentingan pribadi tanpa mempertimbangkan kepentingan anggota.
"Padahal koperasi dibangun untuk kepentingan bersama dari dewan pendiri dan anggotanya dengan semangat kemandirian. Hal itulah yang membuat pihak luar tidak bisa ikut campur dalam pengelolaan koperasi," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar