Jumat, 19 November 2010

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latarbelakang Masalah
Semakin banyaknya perusahaan
yang menawarkan produk dan jasa, maka
konsumen memiliki pilihan yang semakin
banyak, dengan demikian kekuatan
tawar-menawar konsumen semakin besar.
Oleh karena itu, perusahaan seharusnya
mengetahui apa kebutuhan dan keinginan
konsumen, kemudian berusaha untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan
tersebut.

Hasil pemasaran suatu
perusahaan dapat dijadikan sebagai salah
satu alat untuk mengetahui maju dan
mundurnya perusahaan. Harapan
pelanggan diyakini mempunyai peranan
yang besar dalam menentukan kualitas
produk (barang dan jasa) dan kepuasan
pelanggan. Dalam mengevaluasinya,
pelanggan akan menggunakan
harapannya sebagi standar atau acuan.
Dalam konteks kepuasan pelanggan,
umumnya harapan merupakan perkiraan
atau keyakinan pelanggan tentang apa
yang akan diterimanya (Santoso,
Tjiptono, 2001). Dengan demikian,
harapan pelanggan yang melatar
belakangi mengapa dua organisasi pada
bisnis yang sama dapat dinilai berbeda
oleh pelanggannya.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan,
dapat dirumuskan
faktor apa yang membedakan
(pendiskriminan) perilaku konsumen
dalam membeli di PT. AQUA, konsumen yang mana
dan bagaimana yang menjadi pelanggan
PT. AQUA,
strategi apa yang digunakan untuk meraih
pembeli agar menjadi pelanggan.
Responden yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konsumen yang telah
berbelanja di PT. PT. AQUA dengan jumlah responden
sebanyak 150 orang. Data yang
digunakan adalah kuisioner tentang
preferensi dan perilaku kebutuhan
konsumen. Pengolahan data
menggunakan software SPSS 10.0.
Penelitian terbatas pada masalah layout,
kelengkapan barang, harga, AC (Air
Conditioner), pendapatan pembeli, usia
pembeli, pelayanan karyawan, pelayanan
kasir, promosi
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Prilaku konsumen dalam memilih setiap jenis barang.
1.4 Kerangka Penelitian
melakukan uji quisioner dalam pengambilan keputusan lalu dengan menggunkan perhitungan dengan menggunakan uji validasi dan uji realibilitas

BAB II Landasan Teori
2.1. FORMULASI STRA TEGI PEMASARAN
"Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit snis

dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Di dalamnya tercantum
keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauranpemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan".Beberapa keadaan yang memaksa perusahaan untuk memperbaharui strategi
Pemasaran, antara lain:

1. Penjualan yang menurun

2.Pertumbuhan yang semakin lambat, dimana perusahaan akan berusaha untuk

memperoleh pasar sasaran yang baru
3.Berubahnya pola pembelian yang disebabkan oleh karena perubahan keinginan pelanggan yang cepat.
4.
Meningkatnya persaingan yang disebabkan oleh karena perubahan baru yang

mempunyai kemampuan pemasaran yang tinggi

5.Peningkatan pengeluaran pemasaran untuk periklanan promosi, penelitian pemasaran

dan pelayanan pelanggan menjadi lebih tinggi sekali. Pihak Manajemen perusahaan ingin memperbaikinya.
2.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran adalah campuran-campuran variabel-variabel yang dapat dikendalikan dan uang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan diinginkan pada suatu target pasar. ada ban yak sekali kiat bauran pemasaran. McCarthy mempopulerkan klasifikasi yang terdiri dari empat faktor yang disebut yang disebut 4P, yaitu : Product (produk), Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion (promosi).
2.3. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)
Pengertian perilaku konsumen menurut James F, Engel, Kollat dan Backwell adalah: "Kegiatan-kegiatan mdividu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang danjasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Banyak pengertian perilaku
konsumen yang dikemukakan oleh para
ahli, salah satunya Engel dan kawan-
kawan (Umar, 1999) yang mengatakan
bahwa perilaku konsumen merupakan
suatu tindakan langsung dalam
mendapatkan, mengkonsumsi serta
menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului
tindakan tersebut.
Konsumen.
Customer is person who uses
goods, those which directly satisfy human
needs and desire yang dalam bahasa
indonesia artinya adalah orang yang
menggunakan barang-barang secara
langsung untuk mencukupi kebutuhan
dan keinginan manusia (Umar, 1999).
Segmentasi Pasar.
Segmentasi pasar (Swastha ; 1990)
didefinisikan sebagai kegiatan membagi-
bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk ke dalam satuan-satuan
pasar (segmen pasar) yang bersifat
homogen.
Analisis Multivariat.

Analisis multivariat didefinisikan
sebagai metode aplikasi yang

berhubungan dengan sejumlah besar hasil

pengukuran atas sebuah objek dalam satu

atau lebih sampel yang simultan

(Wibisono, 2000). Teknik multivariat

berbeda dengan teknik univariat dan

bivariat yang langsung menganalisis

means dan varians suatu variabel tunggal

(pada univariat) atau sepasang variabel

(pada bivariat) untuk menganalisis

kovarians dan korelasi yang

mencerminkan hubungan antar variabel.

Pengukuran dilakukan pada karakteristik

atau atribut suatu obyek

Analisis diskriminan adalah

metode statistik untuk mengelompokkan

atau mengklasifikasi sejumlah obyek ke

dalam beberapa kelompok, berdasarkan

beberapa variabel, sedemikian hingga

setiap obyek yang menjadi anggota lebih

dari pada satu kelompok. Pada prinsipnya

analisis diskriminan bertujuan untuk

mengelompokkan setiap obyek ke dalam

dua atau lebih kelompok berdasar pada

kriteria sejumlah variabel bebas.

Pengelompokkan ini bersifat mutually

exclusive, dalam artian jika obyek A

sudah masuk kelompok 1, maka ia tidak

mungkin juga dapat menjadi anggota

kelompok 2. Analisis kemudian dapat

dikembangkan pada ‘variabel mana saja

yang membuat kelompok 1 berbeda

dengan kelompok 2, berapa persen yang

masuk ke kelompok 1, berapa persen

yang masuk ke kelompok 2. Oleh karena

ada sejumlah variabel independen, maka

akan terdapat satu variabel dependent

(tergantung), ciri analisis diskriminan

adalah jenis data dari variabel dependent

bertipe nominal (kategori), seperti kode 0

dan 1, atau kode 1, 2 dan 3 serta

kombinasi lainnya (Santoso, Tjiptono,

2001).
BAB III
Metode Penelitian

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini

meliputi:

1. Data primer, merupakan data yang


diperoleh dari sumber pertama, baik

individu atau perseorangan. Dalam

penelitian ini, berbentuk hasil

pengisian kuisioner oleh responden.


2. Data sekunder, merupakan data


primer yang telah diolah lebih lanjut

dan disajikan dalam bentuk tabel-

tabel atau diagram-diagram.

Teknik Pengumpulan Data.

penelitian ini menggunakan wawancara,

kuisioner (angket), studi pustaka, dan dokumentasi


1. Penentuan Sampel.


Untuk mendapatkan sampel yang

representatif dalam penelitian ini

digunakan Stratified Random

Sampling yaitu metode penelitian

sampel dengan membagi populasi ke

dalam kelompok-kelompok yang

homogen (disebut strata), yang

kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata

2. Uji Validitas


Validitas adalah tingkat kemampuan

instrumen penelitian untuk

mengungkakan data sesuai dengan

masalah yang hendak diungkapkan.

Dengan kata lain, validitas

menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

. 3. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas berkaitan

dengan masalah adanya kepercayaan

terhadap alat uji instrumen. Suatu

instrumen dapat memiliki tingkat

kepercayaan yang tinggi jika hasil

dari pengujian tersebut menunjukkan

tetap. Pengujian ini digunakan untuk

menguji keadaan (konsistensi) data


mana yang dapat dimasukkan

(entered) dalam persamaan

diskriminan.

f. Variable in The Analysi, tabel

yang berisi rangkaian proses

tahap sebelumnya, mengenai

pemilihan variabel satu persatu

yang dimasukkan ke dalam

model.

4. Analisis diskriminan

Untuk model diskriminan dengan tiga

kelompok, pembagian variabel bebas

tidak seperti kasus dua kelompok,

yakni ‘langsung’ variabel a ke

kelompok 1, variabel b ke kelompok

2 dan seterusnya. Pada kasus tiga

kelompok, seluruh variabel bebas

dilakukan proses reduksi variabel

dahulu, yakni menjadi satu atau

beberapa faktor. Setelah itu, setiap

kelompok (sering, cukup dan jarang)

akan ditentukan lebih cenderung

masuk ke faktor yang mana. Jadi

dasar pembagian adalah faktor dan

bukan variabel bebas yang semula.

Langkah analisis :

a. Memisahkan variabel ke dalam

g. Variable Not in The Analysis,

tabel ini berisi ‘kebalikan’ dari

tabel sebelumnya, yang memuat

variabel yang akan dikeluarkan

satu per-satu dari model.

h. Eigenvalues, interpretasi dari

pengelompokkan variabel ke

dalam satu atau lebih faktor.

i. Wilk’s Lambda, mengindikasi

perbedaan yang signifikan

(nyata) antara ketiga grup dalam

model diskriminan berdasar

angka Chi-Square.

j. Standardized Canonical

variabel dependent dan variabel

Discriminant Function

Coefficient, menentukan variabel

mana yang akan masuk ke faktor

mana, dasar pemasukan variabel

dilihat pada besar korelasi

kanonikal, dengan korelasi

trbesar masuk ke faktor yang

bersangkutan.

independent .

b. Analysis Case Processing

Summary, tabel yang menyatakan

bahwa responden (jumlah kasus

atau baris SPSS) semuanya valid

(sah) untuk di proses. Dapat

mengetahui data yang hilang

(missing).

k. Structure Matrix, menunjukkan

c. Group Statistics, tabel yang

variabel yang paling

membedakan perilaku pembeli.

menunjukkan jumlah responden

yang mempunyai perilaku beli

sering , cukup atau jarang.

l. Functions At Group Centroid,

tabel ini mengelompokkan ke

tiga grup dalam function 1 atau

d. Test of Equality Group Means,

tabel yang menunjukkan apakah

terdapat perbedaan yang

signifikan untuk tiga grup

diskriminan dengan berdasar uji

F.

function 2

m. Casewise Statistics, tabel yang

berisi rincian tiap kasus,

penempatannya dalam model

diskriminan serta perbandingan

apakah penempatan (predicted)

telah sesuai dengan kenyataan.

e. Variable Entered/Removed, tabel

yang menyajikan dari sepuluh

variabel yang dianalisis, variabel

n. Classification Result,

5%). Hasil uji validitas ditunjukkan pada

tabel 1.

menunjukkan angka ketepatan

prediksi dari model diskriminan.

Pada umumnya ketepatan di atas

50% di anggap memadai atau

valid.

Uji Reliabilitas
Dari hasil perhitungan dapat
dikatakan bahwa item (butir soal angket)
pada saat test diatas memiliki tingkat
reliabilitas yang tinggi. Hasil uji atas
kuesioner dikatakan reliabel apabila r
hitung > r tabel. Hasil uji reliabilitas
menujukkan bahwa data mempunyai
tingkat reliabel diatas r tabel yaitu
0.6953. Dengan demikian, data dapat
memberikan hasil pengukuran yang
konsisten (reliabel).
Analisis Diskriminan
Dalam analisis diskriminan ini
tidak semua hasil ditunjukkan
berdasarkan langkah yang telah ditulis
diatas, tetapi hasil akhirnya saja. Hasil
pengolahan dapat ditunjukkan dalam
Tabel 2 sampai Tabel 7.
1. Analysis Case Processing Summary
Menyatakan bahwa responden
(jumlah kasus atau baris SPSS) semuanya
valid (sah) untuk di proses. Dapat
mengetahui data yang hilang (missing).
Deskripsi data ditunjukkan pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa
data valid dan tidak terdapat data yang
hilang (missing values).























































































2.Group Statistic
Tabel yang menunjukkan jumlah
responden yang mempunyai perilaku beli,
sering beli dan jarang beli. Deskripsi data
ditunjukkan pd tabel 3.
Dari tabel di atas terlihat ada 81
responden yang mempunyai perilaku beli
‘sering’ dan 69 responden berperilaku
‘jarang’. Sedangkan Total adalah jumlah
keseluruhan responden, yaitu 89 + 69 =
150 responden. Dapat diketahui penilaian
responden terhadap variabel yang telah
ditentukan. Penilaian ini berdasarkan
perbandingan mean (rata-rata) tiap
variabel untuk grup ‘sering’ dan grup
‘jarang’. Semakin besar nilai koefisien,
semakin responden mempunyai penilaian
yang positif (bagus) terhadap variabel.
Pada variabel Lay Out, nilai mean untuk
grup ‘sering’ (2.86) lebih tinggi dari nilai
mean grup ‘jarang’ (2.81). Hal ini berarti
responden yang sering berbelanja di
ALFA mempunyai sikap yang lebih
positif (baik) terhadap Lay Out ALFA,
dibandingkan dengan responden yang
jarang berbelanja.

3. Test of Equality Group Means
Pada bagian ini, analisis
diskriminan akan membagi responden
menjadi dua grup, yaitu grup ‘sering’ dan
grup ‘jarang’ untuk setiap variabel yang
ada, ditunjukkan dalam Tabel 4.
Tabel 4 menguji apakah ada
perbedaan yang signifikan antar grup
untuk setiap variabel bebas yang ada.
Dengan angka Wilk’s Lambda yang
berkisar 0 sampai 1, Berdasarkan angka
Wilk’s Lambda, dapat dikatakan data
cenderung sama. Berpedoman pada angka
F test, jika Sig. > 0,05 berarti tidak ada
perbedaan antar grup. Jika Sig. <> 50%), maka model
diskriminan di atas dapat digunakan
untuk analisis diskriminan. Atau
penafsiran tentang berbagai tabel yang
ada valid untuk digunakan.